Langkah yang Tertinggal

Langkah yang Tertinggal Bab 1: Jejak yang Terhapus Hujan sore itu turun pelan-pelan, membasahi jalanan kota yang semakin ramai. Di balik jendela kafe kecil yang terletak di sudut jalan, Aira duduk sendiri, menggenggam secangkir kopi yang sudah mulai dingin. Matanya menatap kosong ke arah jalan, seolah menunggu sesuatu yang tidak pasti. Tiba-tiba, suara lonceng pintu berbunyi. Seseorang masuk, membawa aroma dingin hujan bersamanya. Aira mengangkat wajahnya—dan dunia seakan berhenti berputar. Di sana, berdiri seseorang yang begitu dikenalnya. Sosok yang pernah mengisi hari-harinya, namun juga yang pernah menggores luka terdalam. "Aira?" Suara itu... "Raka..." Nama itu keluar begitu saja dari bibirnya, diiringi degup jantung yang tak terkontrol. Ia tak percaya, setelah hampir enam tahun berlalu, Raka kini berdiri di depannya, dengan senyum tipis yang dulu selalu membuatnya merasa aman. "Aku nggak sengaja lihat kamu dari luar... Boleh duduk?" Aira ha...