Sahabat di Balik Cermin
Sahabat di Balik Cermin
Judul: "Sahabat di Balik Cermin"
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan bambu, tinggal seorang anak perempuan bernama Lira. Ia penyendiri, pendiam, dan lebih suka bermain sendiri di halaman belakang rumahnya yang sepi. Di sana, terdapat sebuah cermin tua yang sudah berlumut dan retak-retak di sudut bawahnya—warisan dari neneknya yang sudah lama tiada.
Suatu sore saat matahari nyaris tenggelam, Lira melihat sesuatu yang aneh. Bayangan di cermin itu… tidak mengikuti gerakannya. Saat ia mengangkat tangan, bayangan itu justru melambaikan dua tangan dan tersenyum lebar. Ketakutan, Lira hendak lari, tapi suara lembut memanggilnya dari dalam cermin, “Jangan takut. Aku Nira.”
Hari demi hari berlalu, dan Lira mulai terbiasa berbicara dengan bayangan di cermin itu. Nira sangat berbeda darinya—ceria, penuh ide, dan suka tertawa. Mereka bermain tebak-tebakan, bercerita tentang mimpi, bahkan berbagi rahasia yang tak pernah Lira ceritakan pada siapa pun.
Namun, yang membuat persahabatan mereka unik adalah ini: Nira hanya muncul saat Lira sedang merasa sedih atau kesepian. Jika Lira sedang bahagia, cermin itu hanya memantulkan bayangan biasa.
Suatu hari, Lira bertanya, “Kenapa kamu hanya muncul saat aku sedih?”
Nira tersenyum dan menjawab, “Karena aku bagian dari dirimu. Aku muncul saat kamu butuh teman. Persahabatan kita bukan tentang ada di dunia yang sama, tapi tentang hadir saat dibutuhkan.”
Sejak hari itu, Lira tak lagi merasa sendiri. Ia mulai terbuka dengan orang-orang di sekitarnya, membawa tawa Nira ke dunia nyata. Tapi di sudut kamarnya, cermin itu tetap berdiri—dan di dalamnya, sahabat uniknya selalu menunggu, siap muncul saat Lira membutuhkan pelukan yang tak terlihat.
Komentar
Posting Komentar